Ikhlas Dengan Adanya Nasihat Dan Tidak Takut Di Kritik





 Ibnul Wazir rahimahullah berkata,

والقاصد لوجه الله لا يخاف أن يُنقد عليه خَلَلٌ في كلامه

 "Seorang yang bertujuan mendapatkan Wajah Allah tidak takut untuk dikritik keteledoran dalam kata-katanya.

ولا يَهاب أن يُدَلَّ على بطلان قوله
Tidak gentar untuk ditunjukkan kebatilan ucapannya,

بل يحب الحق من حيث أتاه، ويقبل الهدى ممَّن أهداه،
 justru ia mencintai kebenaran dari mana saja datangnya dan menerima petunjuk dari orang yang menghadiahkannya.

بل المخاشنة بالحق والنصيحة أحبُّ إليه مِن المُداهنة على الأقوال القبيحة،
Bahkan kata-kata haq nan keras serta nasihat lebih ia cintai ketimbang sikap berbasa-basi tuk memoles pernyataan-pernyataan yang buruk.

وصديقك مَن أَصْدَقَكَ لا من صدَّقَك
Teman sejatimu adalah orang yang menunjukkanmu pada kebenaran, bukan orang yang selalu membenarkan segala tindak tandukmu(*)."

وفي نوابغ الكلم وبدائع الحِكم:
(عليك بمَن يُنذر الإبسال والإبلاس وإيَّاك ومَن يقول: لا باس ولا تاس
Tertera pada kata-kata penting dan mutiara hikmah:

"Hendaklah engkau memperhatikan orang yang memperingatkanmu dari kebinasaan dan kejahatan

 serta hati-hatilah engkau dari orang yang selalu mengatakan:" tidak mengapa dan tidak apa-apa."

Sumber: Al 'Awashim wal Qawashim karya Ibnul Wazir 1/224.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

ﻣﻦ ﺩَﻝَّ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮٍ ﻓﻠﻪ ﻣﺜﻞُ ﺃﺟﺮِ ﻓﺎﻋﻠِﻪ

“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” [HR. Muslim no. 1893]

Nabi ﷺ bersabda

قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ

"Ikatlah Ilmu Dengan Menulisnya"
 (Silsilah Ash-Shahiihah no. 2026)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Muwashofat (Keperibadian) Muslim | Hasan Al-Bana

Dakwah

Sendiri Aku Tahu